Dimalam itu, aku memegang
selembar foto. Aku memandangi foto itu yang nampak jelas muka lelaki yang aku
cintai. “heyyy
see , see what I feel...’’ bisikku pelan memegang selembar foto itu dan
menempalkanya kedada.
Stevvan!!! Teriakku kesal. Berulang kali
aku merasa diabaikan, berulang kali aku merasa dia tak pernah ada untukku,
berulang kali aku merasa... ah entahlah
Tetapi aku tetap bertahan, Bertahan karena
cinta yang sehebat ini untuknya. Meskipun aku tau dia gak akan pernah tau apa
yang aku rasakan. Lalu apa aku harus meneruskan perasaan ini? Perasaan yang
harus aku pendam seterusnya? TIDAK!!! Seketika jawaban pikiranku berubah
ternyata aku harus menghilangkan perasaan yang tak ada gunanya ini.
Hari demi hari aku mencoba lupakan semua.
Semua yang pernah ada cinta untuknya. Meski.... itu susah! Aku tau aku ini
wanita biasa, wanita cengeng yang berusaha menjadi sosok wanita tegar. Seperti
halnya batu karang, meskipun dihantam ombak dia tetap tak tergoyahkan.
Disaat itu tepatnya 4bulan. Aku berhasil!
Berhasil melupakan dia dan tak mempunyai perasaan apa-apa. Meski butuh waktu
yang cukup lama. Setiap aku bertemu denganya memang benar. Aku berhasil itu
semua telah terbukti. Apalagi... disaat itu terdengar gosip-gosip bahwasanya
stev udah punya pacar. “I don’t care...”ucapku
lirih. aneh tapi hati kecilku bertanya-tanya. Siapa pacarnya itu? Apa dia lebih
dari aku? Aku penasaran! Rasa ingin tauku dengan sosok pacar barunya itu. Meski
aku penasaran, tapi perasaan itu udah hilang kok!
Bertemu dengan Stev disaat ada acara
di...... tepatnya sekolah kita!yeah! Acara yang cukup menghibur. Acara itu
cukup besar, otomatis dengan ending lelah. Saat itu juga pacar stev ikut
membantu di acara tersebut. Kenapa aku merasa cemburu? Kenapa aku merasa sakit
hati? Apa aku gagal? 4bulan terasa sia-sia bukan? IYA SIA-SIA!! Perasaan itu
tiba-tiba muncul lagi. Aku tak pernah berharap kembali tentang hal ini. Membuat
aku mengulang kembali rasa sakit hati yang dulu aku rasain. Stev bukan
siapa-siapaku! Dia bukan mantan, juga dia bukan gebetan! Lalu apa dia? Dia dan
aku sama-sama kenal. Tapi tak pernah menyapa atau yang lainya Hm...
Seketika aku
melihat bayang-bayang wajah stev dalam lamunanku. Namun, ternyata ini bukan
bayang-bayang! Ini kenyataan! Stev menghampiriku.......... tapi, salah besar!
ternyata stev Cuma lewat didepanku. Mana mungkin juga dia menghampiriku?
Mengobrol denganku? Haha konyol itu tak mungkin terjadi! Ra sadar ra sadar diri
kamu itu siapa. Yaaa aku tau bukan siapa-siapa. Aku dilarang bermimpi,
karena... Mimpiku terlalu jauh, terlalu tinggi dan itu tak mungkin bisa digapai.
Sementara ini aku hanya memilih diam. Tak
berkutik apa-apa. Kau tau stev? Aku Cuma ingin dengan aku begini, kau akan
berubah! Berubah suatu saat kau menginginkan aku, jatuh cinta kepadaku dan
selamanya akan bersama denganku! Ayolah perlihatkan keaku bahwasanya kau
mencintaiku...... apa mungkin? Aku juga nggak tau. Melihat seiring berjalanya
waktu saja, jika memang kau berubah. Aku bahagia, bahagia karena bukan aku saja
yang mencintaimu. Bahkan, kamu juga! Jadi aku tak susah berusaha memperjuangkan
perasaan ini sendiri. Karena sudah ada kamu yang telah membantu memperjuangkan
perasaan ini. Huhh... sedikit lega
Dan disuatu tempat aku bertemu dengan
stev. Stev melihatku, akupun melihatnya. Aku tak menyapa, aku gengsi karena aku
wanita. Berharap stev saja yang akan menyapaku. Mustahil! Itu nggak mungkin.
Tapi ternyata aku salah stev melihatku, tersenyum kepadaku dan berkata”Hai...”
aku terdiam, aku tak percaya dia akan begitu. Aku hanya berkata menjawab
sapanya dengan kata “ hai juga” membalas tersenyum kepada stev. Awalnya aku
senang, senang stev bisa berubah seperti yang aku inginkan. Tapi, kenapa stev
Cuma menyapaku? Seharusnya dia mengajak ngobrol denganku! No problem... mungkin ini pertanda awal menuju akhir yang lebih
indah hihi
Stev... perlu kau tau! aku mencintaimu tak
membutuhkan alasan apapun. begitu sempurnanya dirimu? Berpikir dengan semua
ini. Hey aku tak akan membiarkan jatuh cinta sehebat ini, jatuh cinta kepada
seseorang yang tak bisa kumiliki. Bukanya aku egois atau apa tolong
mengertilah...
Setiap kali aku
bertemu denganya muncul sebuah kenyamanan. Yang dimana aku ingin sekali selalu
bersama dengan dia. Bahagia, susah, sedih, terharu... Kapan hey kapan semua itu
akan benar-benar terjadi? Sudah, sudah biarkan hatimu berjalan seperti biasa.
Hentikan kekaguman atau sejenis lainya yang itu membuatmu sampai saat ini
berada dengan perasaan yang sama! Teriakku dalam hati.
Sore hari , Ditaman
banyak pengunjung yang datang. mereka tidak sendiri, namun bersama dengan
orang-orang yang disayangi. Seperti bersama dengan pacar, keluarga,teman-teman,sahabat
dan yang lain. Sedangkan aku? Aku sendiri! Hanya ditemani boneka kesayanganku
yang tiap hari dan kemana-kemana aku bawa. Kecuali sekolah. Memang aku berniat
datang ditaman itu sendiri ingin melihat bahagianya orang-orang disekitar ini “and I envy... you know?” sorakku lirih melihat
kebersamaan romantis disana. Yang aku maksut pacar. Sudah lama aku tak
merasakan itu. Merasakan sebuah pengertian,kebersamaan,ketulusan,dan
keromantisan....... bahagia sekali mendapatkan semua itu. Aku juga tau , orang
yang punya pacar nggak semuanya begitu. Bahkan mendapatkan sebuah pengkhianatan.........Tega!
Pengkhiantan itu harus diberikan. Aku bersyukur tak merasakan pengkianatan itu,
meski sekarang aku sendiri.
Dan aku kembali
berpikir sampai saat ini aku belum mendapat sebuah kepastian dari Stev.
Sebenarnya yang dirasakan stev itu seperti apa? Apa memang benar mencintaiku?
Lalu kenapa harus menunggu lama untuk menyatakannya? Kata-kataku penuh tanda
tanya.
Aku tau aku akan
menyesali semuanya. Tetapi aku bingung, apa yang harus aku lakukan. Aku sudah terlanjur
jatuh cinta kepadanya. Aku nekat mengambil keputusan ini, jikalau resikonya aku
akan terluka. Biarlah... Aku rela akan semua itu...
~THE
END~
0 komentar:
Posting Komentar